Pelita dari Tanah yang Tergenang: Kisah Kepedulian BAZNAS Kabupaten Solok untuk Sesama

Di bawah langit yang mendung, tanah Kabupaten Solok kembali menanggung luka. Air bah yang datang tiba-tiba merendam halaman rumah, meruntuhkan dinding yang selama ini menjadi tempat berlindung, dan meninggalkan jejak kepedihan di wajah-wajah yang kehilangan. Dalam sekejap, tawa anak-anak berubah menjadi bisu, dan langkah para ibu menjadi ragu menapaki hari yang tak lagi sama.

Namun seperti pelita kecil yang menyala di tengah gelap, kepedulian tak pernah benar-benar padam. Di antara genangan air dan lumpur yang mengering perlahan, hadir tangan-tangan yang tak ingin berpangku, tangan yang ingin mengangkat, merangkul, dan menguatkan. BAZNAS Kabupaten Solok berdiri di sana—bukan sekadar lembaga, melainkan harapan yang mengetuk lembut hati setiap orang yang melihat penderitaan ini.

Dari gang sempit hingga halaman sekolah yang berubah menjadi tempat pengungsian, tim BAZNAS menyapa satu per satu warga, mendengarkan cerita kehilangan yang begitu sunyi namun penuh daya tahan. Ada seorang ayah yang tetap tersenyum meski rumahnya hanyut. Ada seorang ibu yang menggigil memeluk anaknya, berharap esok lebih ramah. Ada puluhan keluarga yang memandang langit, memohon segera cerah.

Melihat semua itu, BAZNAS Kabupaten Solok mengajak siapa pun yang masih memiliki ruang kepedulian di hatinya untuk ikut menyinari hari-hari mereka. Open Donasi dibuka, bukan hanya untuk mengumpulkan rupiah, tetapi untuk mengumpulkan harapan—untuk mengatakan bahwa mereka tidak sendiri, bahwa masih ada saudara-saudara yang memikirkan dan mendoakan.

Setiap donasi yang masuk akan menjadi aliran kebaikan: menjadi makanan hangat, selimut yang menenangkan, obat yang dibutuhkan, hingga perbaikan kecil yang bisa mengembalikan senyum. Semua itu dilakukan agar kehidupan yang retak perlahan dapat disatukan kembali.

Melalui rekening resmi BAZNAS Kabupaten Solok atau QRIS yang tersedia, siapa pun dapat menitipkan kebaikan. Tidak ada yang terlalu kecil ketika diberikan dengan cinta. Tidak ada yang sia-sia ketika ditujukan untuk membantu sesama.

Di tengah tanah yang tergenang, kita bisa menjadi pelita.
Di antara rumah yang tertinggal puing, kita bisa menjadi penguat.
Dan dalam hari-hari yang sedang diuji Tuhan, kita bisa menjadi jawaban dari doa yang lirih.

Mari bersama BAZNAS Kabupaten Solok menyalakan kembali harapan.
Sebab ketika kita saling menggenggam, bencana tak pernah lebih besar dari cinta sesama manusia.